Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Menentukan Nasib Sendiri

Pentingnya Menentukan Nasib Sendiri


Apa yang membedakan manusia dengan hewan? Hewan adalah mahluk yang menggunakan begitu saja apa yang diberikan oleh alam. Manusia adalah mahluk yang mengolah lebih dahulu melalui kerja, sehingga terbentuk bahan-bahan untuk kebutuhan materialnya. Hewan menyerahkan nasibnya pada alam, tidak dengan manusia. Manusia sejak awal adalah mahluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan nasibnya. Masa depan bumi akan sangat ditentukan oleh manusia. Menentukan nasib sendiri adalah tindakan keluar dari kepasrahan. Di dalamnya termuat semangat berusaha dan kemampuan untuk mengelola apa yang ada.

Pertama 

bila anda menentukan masa depan sendiri, maka anda mutlak harus mengetahui kemana anda akan pergi, ke arah mana akan bergerak di masa depan, atau alamat yang hendak dituju. Untuk mengetahui alamat dan jelas dengan alamat tersebut, anda membutuhkan pengetahuan. Sangatlah tidak mungkin bila anda hanya berdiam diri saja. Tidak ada pengetahuan yang datang dengan sendirinya. Setiap pengetahuan harus dijemput, ditemukan dan dikembangkan. Dengan menentukan alamat sendiri, anda akan jelas dengan perjalanan yang hendak dituju. Artinya, anda akan memiliki kesadaran penuh. Kalaupun ada ancaman, atau bahaya, maka itu relatif anda ketahui. Sehingga sejak dini anda bisa menyusun antisipasi, mempersiapkan payung sebelum hujan.


Kedua


setelah anda menetapkan arah yang hendak dituju, maka mau tidak mau anda harus menyediakan kendaraan dan segala hal yang dibutuhkan. Tidak diragukan lagi, anda dituntut untuk lebih aktif. Disinilah dorongan untuk berusaha muncul. Sebab anda memiliki tanggung jawab, atas apa yang memang anda pilih sendiri. Dengan demikian, anda pun akan bisa memperkirakan sendiri, kebutuhan, tingkat kebutuhan dan potensi yang anda miliki. Dalam proses ini bisa saja anda menurunkan keinginan, atau membuat tahap-tahap, sesuai dengan perkembangan kemampuan anda. Artinya, jika anda menentukan sendiri, maka anda akan relatif bisa menduga apakah anda akan sampai ke alamat atau tidak. (jangan sampai salah alamat seperti lagunya Ayu Ting Ting..hehehe).

Ketiga


jika apa yang hendak dicapai ditentukan oleh orang lain, maka dengan sendirinya, anda akan bertindak seperti benda atau robot. Gerak yang anda lakukan tidak lebih dari apa yang sudah ditentukan orang lain. Begitulah mereka yang dipenjara. Waktu dan makanan dicatu, dijatah. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh ditentukan oleh orang lain. Waktu dilalui dengan penuh ketidakpastian. Wajar bila mereka yang dipenjara menjadi pasrah. Wajar bila memang, sejak awal nasibnya sudah direnggut orang lain. Menentukan nasib sendiri akan bermakna pula bahwa anda sedang menegaskan pada diri anda saat ini anda tidak sedang dipenjara.


Hanya manusia merdeka yang bisa menentukan nasib sendiri. Hanya bangsa merdeka yang memiliki kedaulatan. Jika anda sudah mulai merasakan bahwa nasib anda ditentukan oleh orang lain, maka sudah saatnya anda mawas diri, instrospeksi, anda harus mengupayakan kemerdekaan. Hal yang penting mendapat perhatian, sudah tentu bukan sekedar siapa yang menentukan nasib anda, melainkan akibat-akibat yang ditimbulkan. Ketika nasib anda ditentukan orang lain, tanpa ada sedikit pun campur tangan anda, maka pintu ketidakadilan sangat mungkin akan terbuka. Inilah perlunya anda melakukan instrospeksi. Suatu sikap mawas diri adalah sikap kritis, yang berorientasi untuk mengubah, dan tidak sekedar mendiamkan apa yang salah.