Nasib di Bawah Kelompok atau Organisasi
Nasib di Bawah Kelompok atau Organisasi
Dalam hidup kita mengenal kelompok atau organisasi. Ketika seseorang masuk dalam kelompok atau organisasi, maka dengan sendirinya keindividuannya akan hilang. Sebagai pribadi akan lenyap. Sebab, tidak lagi nasib individu atau pribadi, yang ada adalah nasib kelompok atau organisasi. Dalam konteks ini, menentukan nasib sendiri, harus ditempatkan bukan menentukan nasib pribadi, melainkan nasib kelompok.
Bisa saja anggota kelompok merasakah bahwa nasibnya ditentukan oleh kelompok, dan bukan oleh dirinya sendiri. Di dalam kelompok, pribadi memang tidak merdeka. Jika keanggotaan merupakan hasil dari kesadaran, maka tentu tidak ada masalah, sebab berarti individu yang bersangkutan telah menetapkan sebuah pilihan, yakni membangun masa depan bersama kelompok.
Bisa saja anggota kelompok merasakah bahwa nasibnya ditentukan oleh kelompok, dan bukan oleh dirinya sendiri. Di dalam kelompok, pribadi memang tidak merdeka. Jika keanggotaan merupakan hasil dari kesadaran, maka tentu tidak ada masalah, sebab berarti individu yang bersangkutan telah menetapkan sebuah pilihan, yakni membangun masa depan bersama kelompok.
Posisi pribadi dalam sebuah kelompok sudah tentu tidak boleh diartikan sebagai penghilang sepenuhnya individualitas. Upaya kelompok (bersama) pada akhirnya harus bisa menjadi jalan bagi penguatan atau penciptaan kondisi yang menguntungkan individu-individu bukan sebaliknya. Artinya, bisa saja anda bergabung bersama sebuah kelompok untuk memperkuat posisi anda, dalam konteks membangun otorisasi mandiri (independen), sehingga bisa ikut ambil bagian dalam menentukan masa depan anda sendiri.